Rabu, 16 September 2009

Gubernur Jabar Beri Kuliah Perdana di FISIP Unpad







GUBERNUR JABAR BERI KULIAH PERDANA DI FISIP UNPAD



Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (FISIP Unpad) kembali menerima mahasiswa baru untuk tahun akademik 2009/2010. Sejumlah 1291 orang mahasiswa baru FISIP Unpad diterima secara resmi dalam upacara Sidang Terbuka Senat FISIP Unpad yang dipimpin langsung oleh Dekan FISIP Unpad dan dihadiri oleh para anggota Senat, guru besar, dosen, dan aktivis Unit Kegiatan Mahasiswa di lingkungan FISIP Unpad. Acara tersebut diselenggarakan di Kampus FISIP Unpad Jatinangor, pada Kamis, 27 Agustus 2009. Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan juga memberikan kuliah perdana menyambut mahasiswa baru.
Jumlah mahasiswa FISIP yang diterima pada tahun akademik ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk program Diploma 3 (D3), yang terdiri dari Program Ahli Administrasi dan Ahli Tata Pemerintahan, diterima sebanyak 339 orang mahasiswa baru. Mahasiswa baru Program Strata 1 (S1) untuk tahun akademik ini sebanyak 628 orang, yang terdiri dari mahasiswa Jurusan Administrasi Negara 136 orang, Hubungan Internasional 138 orang, Kesejahteraan Sosial 56 orang, Ilmu Pemerintahan 129 orang, Antropologi Sosial 58 orang, dan Administrasi Niaga 121 orang. Untuk Program S1 Kelas Khusus, jumlah mahasiswa yang diterima adalah 162 orang, dan untuk program pascasarjana sebanyak 222 orang, terdiri dari mahasiswa program S2 sebanyak 61 orang dan S3 sebanyak 161 orang.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP Unpad menekankan komitmen FISIP untuk terus memperjuangkan pencapaian visi “komitmen pada keunggulan, dan responsif terhadap perubahan”. Untuk mencapai visi tersebut, FISIP hingga sekarang konsisten dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tenaga pengajar, tenaga pendukung, sarana, dan prasarana untuk menunjang optimalisasi kegiatan belajar-mengajar.
Sejalan dengan itu, Gubernur Ahmad Heryawan juga mengajak para mahasiswa baru untuk turut berpartisipasi dalam memajukan Jawa Barat. Menurutnya, kemajuan Jawa Barat sangat ditentukan oleh lahirnya ide-ide baru yang dikembangkan di kalangan masyarakat terpelajar seperti di lingkungan kampus Unpad, apalagi saat ini Jawa Barat tengah menghadapi banyak tantangan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan, kesehatan, dan daya beli. Khusus untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan sejumlah kebijakan dan program, seperti BOS, bantuan buku pelajaran, peningkatan kesejahteraan guru, dan beasiswa khususnya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mampu mendukung sektor-sektor strategis di Jawa Barat. Di bidang pemerintahan, Gubernur menyebutkan ada 4 (empat) strategi untuk mencegah korupsi di birokrasi pemerintahan, yakni: (1) sistem keuangan yang sulit dimanipulasi; (2) membangun character building yang penuh integritas; (3) perwujudan kesejahteraan; dan (4) penegakan hukum.
Jawa Barat dengan jumlah penduduk lebih dari 40 juta merupakan potensi yang strategis untuk pembangunan, tapi masih menghadapi permasalahan kemiskinan, pengangguran, tingginya angka putus sekolah, dan kesenjangan dalam pembangunan infrastruktur di kawasan selatan Jawa Barat. Di akhir kuliah umumnya, Gubernur mengajak seluruh civitas academica untuk terus mengembangkan inovasi dan invensi bagi pengembangan sains dan teknologi yang berpusat di dunia kampus dan lembaga-lembaga penelitian. Sebagai aset Jawa Barat, Gubernur meminta FISIP Unpad untuk berkontribusi dalam mencari solusi bagi persoalan-persoalan Jawa Barat, memajukan budaya Jawa Barat, mengembangkan mentalitas mandiri, mensinergikan pembangunan perkotaan dengan perdesaan, serta mengembangkan potensi-potensi Jawa Barat dengan semangat keberpihakan pada kepentingan publik.** (CP/Tim Pubdok PMB Fisip)

Tidak ada komentar: